MODUL PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI (UJI ANTIBIOTIK)
UJI ANTIBIOTIK
Mikroba
dapat disingkirkan, dihambat dengan atau dibunuh menggunakan bahan kimia dan
faktor-faktor lain yang bersifat fisik seperti sinar matahari, logam, suhu dll.
Bahan ini memegang peran penting dalam pengendalian mikroba. Bahan kimia dan
fisika dapat dikelompokkan berdasarkan atas pengaruh yang ditimbulkan terhadap
mikroba. Jika bahan tersebut menyebabkan hambatan atau penghentian pertumbuhan
mikroba, bahan tersebut disebut mikrobiostatik, sedangkan bahan yang mematikan
mikroba disebut mikrobiosidal.
Banyaknya
senyawa baik senyawa organik maupun senyawa anorganik yang dapat membunuh
mikroorganisme (antimikroba). Senyawa antimikroba ada yang termasuk kelompok
antibiotika, desinfektan, dan antiseptik. Antibiotika adalah suatu substansi
yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam jumlah amat sedikit menunjukkan
kegiatan antimikroba. Desinfektan adalah suatu zat kimia yang dapat mematikan
sel vegetatif, tetapi belum tentu mematikan bentuk-bentuk spora mikroorgaisme.
Antiseptik adalah suatu substansi untuk melawan infeksi atau mencegah
pertumbuhan atau kerja mikroorganisme dengan cara menghancurkannya ataupun
menghambat pertumbuhannya serta aktifitasnya. Istilah desinfektan dibedakan
dari antiseptik dalam hal penggunaanya. Untuk desinfektan biasanya digunakan
pada benda-benda atau materi tidak hidup, sedangkan antiseptik digunakan untuk
jaringan hidup.
Dapat
dilakukan evaluasi laboratoris terhadap efektifitas daya hambat zat-zat
antimikroba (antibiotika, desinfektan, dan antiseptik), terhadap pertumbuhan
mikroorganisme dengan berbagai cara:
a. Metode
difusi atau cakram (‘disk method’)
Uji sensitifitas mikroba dengan metode difusi dapat digunakan
untuk mengetahui jenis agensia kimia yang paling efektif menghambat atau
membunuh mikrob pada kadar atau dosis tertentu.
Metode difusi agar (Metode Kirby-Bauer) banyak digunakan untuk menentukan
kepekaan suatu bahan antimikroba yang diisolasi dari proses infeksi. Cakram
kertas yang telah diresapi antibiotika, desinfektan atau antiseptik diletakkan
pada permukaan cawan yang telah diinokulasi dengan bakteri. Setelah diinkubasi
dilakukan pengamatan terhadap adanya zona penghambatan (daerah jernih) di
sekeliling cakram kertas. Ini menunjukkan organisme itu dihambat pertumbuhannya
(sensitif) oleh senyawa antibiotika, desinfektan atau antiseptik yang merembes
dari cakram kertas ke dalam agar. Apabila tidak terdapat zona penghambatan
artinya bakteri tersebut resisten terhadap antibiotika, desinfektan, atau
antiseptik. Resistensi bakteri adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan
sel bakteri oleh antimikrobia.
b. Metode
dilusi atau dengan tabung (‘tube method’),
Metode
ini dilakukan menggunakan 1 seri tabung reaksi yang diisi media cair dan jumlah
zat tertentu sel mikroba yang di uji. Kemudian masing–masing tabung di isi
dengan bahan yang telah di encerkan secara serial. Selanjutnya seri tabung di
inkubasi pada suhu 37 0C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya
kekeruhan pada tabung. Konsentrasi yang rendah bahan pada tabung yang
ditunjukan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih (tidak ada pertumbuhan
mikroba) adalah KHM dari bahan uji. Konsentrasi terendah pada senyawa
antimikroba pada biakan padat yang ditunjukan dengan tidak adanya pertumbuhan
koloni mikroba adalah KBM dari bahan terhadap bakteri uji. Konsentrasi terendah dari antimikroba yang membunuh 99,9% inokulum bakteri disebut Kadar
Bunuh Minimal (KBM) atau Minimum Killing Concentration (MCK).
A.
Uji Sensitivitas Bakteri
Metode Difusi
Prinsip
Kerja
Agensia kimia akan terdifusi ke dalam
media agar yang dapat bersifat menghambat bakteri (bakteriostatis) atau
membunuh bakteri (bakteriosida).
Bahan Pemeriksaan
Biakan
bakteri murni/biakan standard
Isolat dari sampel (misal:
sputum, urin, pus, feses)
Alat
Paper
disc atau potongan kertas saring diameter 0,6 cm
Cotton
buds/ Kapas lidi steril
Pinset
Beaker
glass
Gelas
ukur
Inkubator
Penggaris
Cawan
petri steril
Bahan
Suspensi
bakteri (Biakan murni bakteri dalam media nutrient cair yang berumur 24 jam)
Media
Muller Hinton Agar
Aquadest
steril
Desinfektan
Beberapa
macam antibiotika konsentrasi 500 mg/10 ml = 50 mg/ml
Media
nutrient cair
Cara
kerja
1.
Buat
suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media nutrient cair dan
inkubasikan 370C selama 4-6 jam. Kekeruhan suspense biakan dibuat
setara dengan standart
2.
Cairan
media Muller Hinton Agar dalam waterbath lalu tuang dalam cawan petri steril
dan biarkan padat dalam lempeng agar dengan ketebalan 4-5 mm
3.
Inokulasikan
suspensi biakan secara perataan pada permukaan lempeng agar menggunakan kapas
lidi steril
4.
Inkubasikan
sebentar kira-kira 10 menit agar biakan terdifusi ke dalam media
5.
Beri
disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar tersebut menggunakan
pinset steril. Atur jarak masing-masing disk kira-kira 15 mm
6.
Inkubasi
lempeng agar tersebut pada suhu 37 0C selama 24 jam
7.
Amati
dan ukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. Tentukan zona hambatan
tersebut yang termasuk resistant (R), atau intermediet (I), atau sensitive
/susceptible (S) dengan dirujuk pada tabel.
LEMBARAN LAPORAN PRAKTIKUM
Nama :
NIM :
Tanggal :
Nomor Sampel :
DAFTAR TILIK
NO. |
Kegiatan |
Skor |
Nilai |
|||
0 |
1 |
2 |
||||
I.
Menyiapkan bahan
pemeriksaan |
||||||
1. |
Mencuci
tangan dan menggunakan sarung tangan |
|
|
|
|
|
2. |
Menyiapkan
biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
|
|
|
|
|
II.
Melakukan uji sensitivitas bakteri metode
difusi |
||||||
1. |
Membuat
suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media nutrient cair dan
menginkubasi pada suhu 370C selama 4-6 jam. Kekeruhan suspense
biakan dibuat setara dengan standart |
|
|
|
|
|
2. |
Mencairkan
media Muller Hinton Agar dalam waterbath lalu menuang dalam cawan petri
steril dan membiarkan padat dalam lempeng agar dengan ketebalan 4-5 mm |
|
|
|
|
|
3. |
Menginokulasi
suspensi biakan secara perataan pada permukaan lempeng agar menggunakan kapas
lidi steril |
|
|
|
|
|
4. |
Menginkubasi
sebentar kira-kira 10 menit agar biakan terdifusi ke dalam media |
|
|
|
|
|
5. |
Memberi
disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar tersebut menggunakan
pinset steril. Mengatur jarak masing-masing disk kira-kira 15 mm |
|
|
|
|
|
6. |
Menginkubasilempeng
agar tersebut pada suhu 37 0C selama 24 ja |
|
|
|
|
|
7. |
Mengamati
dan mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. Tentukan zona hambatan
tersebut yang termasuk resistant (R), atau intermediet (I), atau sensitive
/susceptible (S) dengan dirujuk pada tabel. |
|
|
|
|
|
8. |
Membereskan
alat dan bahan, melepas sarung tangan dan mencuci tangan |
|
|
|
|
|
TOTAL NILAI |
|
|
|
|
||
|
||||||
Keterangan Skor : 0
: tidak dilakukan 1
: dilakukan, tetapi tidak sempurna 2
: dilakukan dengan sempurna Petunjuk Penilaian : 1.
Isilah
kolom Skor dengan memberi tanda
checklist (√) 2.
Isilah
besarnya skor yang diperoleh praktikan (0,1, atau 2) pada kolom Nilai sesuai dengan skor yang diberi
tanda checklist (√) 3.
Jumlahkan
nilai tersebut pada kolom TOTAL NILAI |
||||||
RUMUS NILAI : |
||||||
Komentar Instruktur : |
||||||
|
Tangerang,
…………………………………………….. Dosen/Instruktur, __________________________________ |
|||||
HASIL
PENGAMATAN PRAKTIKUM
Hari
Pertama: |
Hari
Kedua: |
Kesimpulan: |
Diskusi: |
Nilai
Praktikum |
Pembimbing
Praktikum (__________________________) |
Praktikan (__________________________) |
TABEL
PENILAIAN DAFTAR TILIK
Kelengkapan Alat dan Bahan :
|
||||
Menyiapkan
bahan pemeriksaan |
||||
1. |
Mencuci
tangan dan menggunakan sarung tangan |
|||
Skor
0 : Tidak mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan |
||||
Skor
1 : Hanya mencuci tangan atau menggunakan sarung tangan |
||||
Skor
2 : Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan |
||||
2. |
Menyiapkan
biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
|||
Skor
0 : Tidak menyiapkan biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
||||
Skor
1 : Menyiapkan menyiapkan biakan bakteri atau alat-alat yang digunakan saja |
||||
Skor
2 : Menyiapkan biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
||||
Melakukan
uji sensitivitas bakteri metode difusi |
||||
1. |
Membuat suspensi bakteri dengan
menginokulasikan isolat pada media nutrient cair dan menginkubasi pada suhu
370C selama 4-6 jam. Kekeruhan suspense biakan dibuat setara
dengan standart |
|||
Skor
0 : Tidak membuat suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media
nutrient cair dan menginkubasi pada suhu 370C selama 4-6 jam.
Kekeruhan suspense biakan dibuat setara dengan standart |
||||
Skor
1 : Membuat suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media
nutrient cair dan menginkubasi pada suhu 370C selama 4-6 jam.
Kekeruhan suspense biakan tidak setara dengan standart |
||||
Skor
2 : Membuat suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media
nutrient cair dan menginkubasi pada suhu 370C selama 4-6 jam.
Kekeruhan suspense biakan dibuat setara dengan standart |
||||
2. |
Mencairkan media Muller Hinton Agar
dalam waterbath lalu menuang dalam cawan petri steril dan membiarkan padat
dalam lempeng agar dengan ketebalan 4-5 mm |
|||
Skor
0 : Tidak mencairkan media Muller Hinton Agar dalam waterbath lalu menuang
dalam cawan petri steril dan membiarkan padat dalam lempeng agar dengan
ketebalan 4-5 mm |
||||
Skor
1 : Mencairkan media Muller Hinton Agar tidak dalam waterbath lalu menuang
dalam cawan petri steril dan membiarkan padat dalam lempeng agar dengan
ketebalan 4-5 mm |
||||
Skor
2 : Mencairkan media Muller Hinton Agar dalam waterbath lalu menuang dalam
cawan petri steril dan membiarkan padat dalam lempeng agar dengan ketebalan
4-5 mm |
||||
3. |
Menginokulasi suspensi biakan secara
perataan pada permukaan lempeng agar menggunakan kapas lidi steril |
|||
Skor
0 : Tidak menginokulasi suspensi biakan secara perataan pada permukaan
lempeng agar menggunakan kapas lidi steril |
||||
Skor
1 : Menginokulasi suspensi biakan secara perataan pada permukaan lempeng agar
menggunakan tanpa menggunakan kapas lidi steril |
||||
Skor
2 : Menginokulasi suspensi biakan secara perataan pada permukaan lempeng agar
menggunakan kapas lidi steril |
||||
4. |
Menginkubasi sebentar kira-kira 10
menit agar biakan terdifusi ke dalam media |
|||
Skor
0 : Tidak menginkubasi sebentar kira-kira 10 menit agar biakan terdifusi ke
dalam media |
||||
Skor
1 : Menginkubasi lebih dari 10 menit agar biakan terdifusi ke dalam media |
||||
Skor
2 : Menginkubasi sebentar kira-kira 10 menit agar biakan terdifusi ke dalam
media |
||||
5 |
Memberi disk yang berisi agensia kimia
pada permukaan lempeng agar tersebut menggunakan pinset steril. Mengatur
jarak masing-masing disk kira-kira 15 mm |
|||
Skor
0 : Tidak memberi disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar
tersebut menggunakan pinset steril. Mengatur jarak masing-masing disk
kira-kira 15 mm |
||||
Skor
1 : Memberi disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar
tersebut menggunakan pinset steril. Tetapi tidak mengatur jarak masing-masing
disk kira-kira 15 mm |
||||
Skor
2 : Memberi disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar
tersebut menggunakan pinset steril. Mengatur jarak masing-masing disk
kira-kira 15 mm |
||||
6 |
Menginkubasi lempeng agar tersebut
pada suhu 37 0C selama 24 jam |
|||
Skor
0 : Tidak menginkubasi lempeng agar tersebut pada suhu 37 0C
selama 24 jam |
||||
Skor
1 : Menginkubasi lempeng agar tersebut pada suhu kurang dari 37 0C
selama 24 jam |
||||
Skor
2 : Menginkubasi lempeng agar tersebut pada suhu 37 0C selama 24
jam |
||||
7 |
Mengamati
dan mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. Tentukan zona hambatan
tersebut yang termasuk resistant (R), atau intermediet (I), atau sensitive
/susceptible (S) dengan dirujuk pada tabel. |
|||
Skor
0 : Tidak mengamati dan mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. |
||||
Skor
1 : Mengamati saja atau mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. |
||||
Skor
2 : Mengamati dan mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. |
||||
5. |
Membereskan alat dan bahan, melepas
sarung tangan dan mencuci tangan |
|||
Skor
0 : Tidak melakukan 3 kegiatan tersebut |
||||
Skor
1 : Melakukan hanya 2 di antara 3 kegiatan tersebut |
||||
Skor
2 : Melakukan semua 3 kegiatan tersebut dengan benar |
||||
|
Tangerang,
…………………………………………….. Dosen/Instruktur, __________________________________ |
|||
B.
Uji Sensitivitas Bakteri Metode
Dilusi
Prinsip
Kerja
Setiap agensia kimia terutama
antibiotik mempunyai mekanisme atau daya hambat dan atau daya bunuh yang
berbeda pada kadar tertentu terhadap suatu mikrob. Metode pengenceran konsentrasi
Bahan Pemeriksaan
Biakan bakteri murni/biakan standard
Isolat dari sampel (missal sputum, urin, pus, feses)
Alat dan Bahan
Tabung reaksi
besar dan kecil Rak tabung Cawan petri Pipet ukur Syringe Labu ukur 100
ml Ose Bunsen burner Inkubator |
Sediaan uji Berbagai
suspensi bakteri Gram positif maupun Gram negatif Nutrient
Broth (NB) Nutrient
Agar (NA) Pelarut sediaan
uji Air suling Pengencer
antibiotic LDF Antibiotic kloramfenikol Media BHI atau
Muller Hinton Broth Media
BSA atau Bismuth Sulfit Agar |
Cara
kerja
PENENTUAN KHM
1.
Ambil 10
tabung reaksi diberi label 1-10
2.
Tambahkan 1 ml
LDF pada tabung reaksi no.2-9
3.
Tambahkan 2 ml antibiotik
kloramphenicol pada tabung reaksi no.1 dan 1 ml pada tabung no. 2 dan no.3 setelah itu
tabung reaksi no.2 & no.3 dihomogenkan dengan cara ditepuk-tepuk minimal 25 kali.
4.
No.3
dihomogenkan diambil 1 ml masukkan no.4
5.
No.4
dihomogenkan diambil 1 ml masukkan no.5
6.
No.5
dihomogenkan diambil 1 ml masukkan no.6
7.
No.6
dihomogenkan diambil 1 ml masukkan no.7
8.
No.7
dihomogenkan diambil 1 ml masukkan no.8
9.
No.8
dihomogenkan diambil 1 ml masukkan no.9
10. No.9 dihomogenkan diambil 1 ml lalu buang
11. Tambahkan 1 ml suspensi Salmonella typosa pada tabung reaksi no.2-9 dan 2 ml pada tabung reaksi no.10
12. Ikat dan bungkus dengan koran lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37 0C
13. Setelah 24 jam kemudian lihat masing-masing tabung
reaksi, lalu amati kejernihan pada tabung untuk menentukan
KHM. (Tabung jernih dengan no. Terakhir menunjukan konsentrasi KHM)
PENENTUAN KBM
1.
Bagi daerah cawan petri steril menjadi sejumlah tabung yang jernih.
2.
Inokulasikan masing masing bakteri pada tabung jernih dalam cawan petri
dengan perataan menggunakan ose steril, bungkus dengan kertas koran.
3.
Inkubasi cawan petri pada suhu 370C selama 24 jam.
4.
Amati daerah cawan petri yang membentuk koloni bakteri untuk menentukan KBM.
(Daerah dengan no. terakhir yang tidak ditumbuhi
koloni bakteri digunakan untuk menentukan konsentrasi KBM)
TABEL KONSENTRASI
No |
Antibiotik |
Pengencer |
Konsentrasi (μg/ml) |
1 |
2ml kadar 200 μg/ml |
- |
Kontrol negatif |
2 |
1ml kadar 200 μg/ml |
- |
200 |
3 |
1ml kadar 200 μg/ml |
1ml |
100 |
4 |
1ml dari tabung III |
1ml |
50 |
5 |
1ml dari tabung IV |
1ml |
25 |
6 |
1ml dari tabung V |
1ml |
12,5 |
7 |
1ml dari tabung VI |
1ml |
6,25 |
8 |
1ml dari tabung VII |
1ml |
3,125 |
9 |
1ml dari tabung VIII |
1ml |
1,5625 |
10 |
1ml dari tabung IX |
- |
Kontrol positif |
LEMBARAN LAPORAN PRAKTIKUM
Nama :
NIM :
Tanggal :
Nomor Sampel :
DAFTAR TILIK
NO. |
Kegiatan |
Skor |
Nilai |
|||
0 |
1 |
2 |
||||
I.
Menyiapkan bahan
pemeriksaan |
||||||
1. |
Mencuci
tangan dan menggunakan sarung tangan |
|
|
|
|
|
2. |
Menyiapkan
biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
|
|
|
|
|
II.
Menentukan KHM (Konsentrasi Hambat Minimal) |
||||||
1. |
Mengambil 10 tabung reaksi diberi label 1-10 |
|
|
|
|
|
2. |
Menambahkan 1 ml LDF pada tabung reaksi no.2-9 |
|
|
|
|
|
3. |
Menambahkan 2 ml
antibiotik kloramphenicol pada tabung
reaksi no.1 dan 1 ml pada tabung no. 2 dan no.3. Setelah itu menhomogenkan
tabung reaksi no.2 &
no.3 dengan cara ditepuk-tepuk minimal 25 kali |
|
|
|
|
|
4. |
Mengambil 1 ml dari tabung no.3
dan menghomogenkan kemudian memasukkan
pada tabung no.4, demikian seterusnya hingga tabung no.8 |
|
|
|
|
|
5. |
Menghomogenkan tabung No.9 dan
mengambil 1 ml lalu dibuang |
|
|
|
|
|
6. |
Menambahkan 1 ml suspensi Salmonella typosa pada tabung reaksi no.2-9 dan 2 ml pada tabung reaksi no.10 |
|
|
|
|
|
7. |
Mengikat dan membungkus dengan koran lalu
menginkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0C |
|
|
|
|
|
8. |
Setelah 24 jam kemudian melihat masing-masing tabung
reaksi, lalu megamati kejernihan pada tabung untuk menentukan KHM. (Tabung jernih dengan no. Terakhir
menunjukan konsentrasi KHM) |
|
|
|
|
|
III.
Menentukan KBM (Konsentrasi
Bunuh Minimal) |
||||||
1. |
Membagi daerah cawan petri steril menjadi sejumlah tabung yang jernih |
|
|
|
|
|
2. |
Menginokulasikan masing masing
bakteri pada tabung jernih dalam cawan petri dengan perataan menggunakan ose
steril, membungkus dengan kertas koran |
|
|
|
|
|
3. |
Menginkubasi cawan petri pada suhu
370C selama 24 jam |
|
|
|
|
|
4. |
Mengamati daerah cawan petri yang
membentuk koloni bakteri untuk menentukan KBM. (Daerah dengan no. terakhir yang tidak ditumbuhi koloni bakteri
digunakan untuk menentukan konsentrasi KBM) |
|
|
|
|
|
5. |
Membereskan
alat dan bahan, melepas sarung tangan dan mencuci tangan |
|
|
|
|
|
TOTAL NILAI |
|
|
|
|
||
|
||||||
Keterangan Skor : 0
: tidak dilakukan 1
: dilakukan, tetapi tidak sempurna 2
: dilakukan dengan sempurna Petunjuk Penilaian : 1.
Isilah
kolom Skor dengan memberi tanda
checklist (√) 2.
Isilah
besarnya skor yang diperoleh praktikan (0,1, atau 2) pada kolom Nilai sesuai dengan skor yang diberi
tanda checklist (√) 3.
Jumlahkan
nilai tersebut pada kolom TOTAL NILAI |
||||||
RUMUS NILAI : |
||||||
Komentar Instruktur : |
||||||
|
Tangerang,
…………………………………………….. Dosen/Instruktur, __________________________________ |
|||||
HASIL
PENGAMATAN PRAKTIKUM
Hari
Pertama: |
Hari
Kedua: |
Hari
Ketiga: |
Kesimpulan: |
Diskusi: |
Nilai
Praktikum |
Pembimbing
Praktikum (__________________________) |
Praktikan (__________________________) |
TABEL
PENILAIAN DAFTAR TILIK
Kelengkapan Alat dan Bahan :
|
||||
Menyiapkan
bahan pemeriksaan |
||||
1. |
Mencuci
tangan dan menggunakan sarung tangan |
|||
Skor
0 : Tidak mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan |
||||
Skor
1 : Hanya mencuci tangan atau menggunakan sarung tangan |
||||
Skor
2 : Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan |
||||
2. |
Menyiapkan
biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
|||
Skor
0 : Tidak menyiapkan biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
||||
Skor
1 : Menyiapkan menyiapkan biakan bakteri atau alat-alat yang digunakan saja |
||||
Skor
2 : Menyiapkan biakan bakteri dan alat-alat yang digunakan |
||||
Melakukan
uji sensitivitas bakteri metode difusi |
||||
1. |
Membuat suspensi bakteri dengan
menginokulasikan isolat pada media nutrient cair dan menginkubasi pada suhu
370C selama 4-6 jam. Kekeruhan suspense biakan dibuat setara
dengan standart |
|||
Skor
0 : Tidak membuat suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media
nutrient cair dan menginkubasi pada suhu 370C selama 4-6 jam.
Kekeruhan suspense biakan dibuat setara dengan standart |
||||
Skor
1 : Membuat suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media
nutrient cair dan menginkubasi pada suhu 370C selama 4-6 jam.
Kekeruhan suspense biakan tidak setara dengan standart |
||||
Skor
2 : Membuat suspensi bakteri dengan menginokulasikan isolat pada media
nutrient cair dan menginkubasi pada suhu 370C selama 4-6 jam.
Kekeruhan suspense biakan dibuat setara dengan standart |
||||
2. |
Mencairkan media Muller Hinton Agar
dalam waterbath lalu menuang dalam cawan petri steril dan membiarkan padat
dalam lempeng agar dengan ketebalan 4-5 mm |
|||
Skor
0 : Tidak mencairkan media Muller Hinton Agar dalam waterbath lalu menuang
dalam cawan petri steril dan membiarkan padat dalam lempeng agar dengan
ketebalan 4-5 mm |
||||
Skor
1 : Mencairkan media Muller Hinton Agar tidak dalam waterbath lalu menuang
dalam cawan petri steril dan membiarkan padat dalam lempeng agar dengan
ketebalan 4-5 mm |
||||
Skor
2 : Mencairkan media Muller Hinton Agar dalam waterbath lalu menuang dalam
cawan petri steril dan membiarkan padat dalam lempeng agar dengan ketebalan
4-5 mm |
||||
3. |
Menginokulasi suspensi biakan secara
perataan pada permukaan lempeng agar menggunakan kapas lidi steril |
|||
Skor
0 : Tidak menginokulasi suspensi biakan secara perataan pada permukaan
lempeng agar menggunakan kapas lidi steril |
||||
Skor
1 : Menginokulasi suspensi biakan secara perataan pada permukaan lempeng agar
menggunakan tanpa menggunakan kapas lidi steril |
||||
Skor
2 : Menginokulasi suspensi biakan secara perataan pada permukaan lempeng agar
menggunakan kapas lidi steril |
||||
4. |
Menginkubasi sebentar kira-kira 10
menit agar biakan terdifusi ke dalam media |
|||
Skor
0 : Tidak menginkubasi sebentar kira-kira 10 menit agar biakan terdifusi ke
dalam media |
||||
Skor
1 : Menginkubasi lebih dari 10 menit agar biakan terdifusi ke dalam media |
||||
Skor
2 : Menginkubasi sebentar kira-kira 10 menit agar biakan terdifusi ke dalam
media |
||||
5 |
Memberi disk yang berisi agensia kimia
pada permukaan lempeng agar tersebut menggunakan pinset steril. Mengatur
jarak masing-masing disk kira-kira 15 mm |
|||
Skor
0 : Tidak memberi disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar
tersebut menggunakan pinset steril. Mengatur jarak masing-masing disk
kira-kira 15 mm |
||||
Skor
1 : Memberi disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar
tersebut menggunakan pinset steril. Tetapi tidak mengatur jarak masing-masing
disk kira-kira 15 mm |
||||
Skor
2 : Memberi disk yang berisi agensia kimia pada permukaan lempeng agar
tersebut menggunakan pinset steril. Mengatur jarak masing-masing disk
kira-kira 15 mm |
||||
6 |
Menginkubasi lempeng agar tersebut
pada suhu 37 0C selama 24 jam |
|||
Skor
0 : Tidak menginkubasi lempeng agar tersebut pada suhu 37 0C
selama 24 jam |
||||
Skor
1 : Menginkubasi lempeng agar tersebut pada suhu kurang dari 37 0C
selama 24 jam |
||||
Skor
2 : Menginkubasi lempeng agar tersebut pada suhu 37 0C selama 24
jam |
||||
7 |
Mengamati
dan mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. Tentukan zona hambatan
tersebut yang termasuk resistant (R), atau intermediet (I), atau sensitive
/susceptible (S) dengan dirujuk pada tabel. |
|||
Skor
0 : Tidak mengamati dan mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. |
||||
Skor
1 : Mengamati saja atau mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. |
||||
Skor
2 : Mengamati dan mengukur diameter (zona) hambatan di sekitar disk. |
||||
5. |
Membereskan alat dan bahan, melepas
sarung tangan dan mencuci tangan |
|||
Skor
0 : Tidak melakukan 3 kegiatan tersebut |
||||
Skor
1 : Melakukan hanya 2 di antara 3 kegiatan tersebut |
||||
Skor
2 : Melakukan semua 3 kegiatan tersebut dengan benar |
||||
|
Tangerang,…………………………
….. Dosen/Instruktur, __________________________________ |
|||
DAFTAR PUSTAKA
Hasdianah.
2012. Panduan Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Nuha
Medika
James
J.C dan Natalie S. 2009. Manual Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta: EGC
Jawetz
et. al. 2004. Mikrobiologi Kedokteran Ed. 23. Jakarta: EGC
Koes
Irianto. 2014. Bakteriologi, Mikologi, dan Virologi. Bandung: Alfabeta
Misnadiarly
dan Husjain, D. 2014. Mikrobiologi untuk Klinik dan Laboratorium . Jakarta:
Rineka Cipta
Pelczar,
Michael. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Sri,
A. 2012. Dasar-Dasar Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Staf
Pengajar Mikrobiologi FKUI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Tangerang: Bina
Rupa Aksara
Subandi.
2010. Mikrobiologi. Perkembangan, Kajian, Pengamatan dalam Persfektif Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Thomas
Locke, Sally Keat. 2013. Microbiology and lnfectious Diseases on the Move.
Jakarta: Indeks
Waluyo,
L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang: UMM Press