BAKTERI ANAEROB (UPDATE)

 

Bakteri Anaerob

 

 

MUHAMMAD ARIEF FADILLAH, S.ST, M.KES


Pengertian dan Ruang Lingkup

Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Anaerob artinya yaitu “hidup tanpa udara”. Perkembangan bakteri anaerob ini terjadi pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-kuman ini normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan vagina serta pada kulit. Umumnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob adalah gas gangren, tetanus dan botulisme. Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus) mengalami kerusakkan akibat pembedahan dan penyakit. Biasanya sistem kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit pembuluh darah, keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.

 

Jenis Bakteri Anaerob

Terdapat tiga kategori bakteri anaerob: obligat, aerotoleran, dan fakultatif.

·       Anaerob obligat membutuhkan lingkungan bebas oksigen untuk hidup. Bakteri jenis ini tidak bisa hidup di tempat dengan oksigen yang bisa merusak dan menghancurkan mereka. Porphyromonas gingivalis adalah contoh bakteri anaerob obligat yang umumnya ditemukan di mulut, tetapi juga dianggap berhubungan dengan rheumatoid arthritis.

·       Bakteri aerotoleran tidak menggunakan oksigen untuk hidup, tapi tetap bisa hidup dalam lingkungan dengan oksigen. Contoh umum bakteri anaerob aerotoleran adalah Propionibacterium acnes yang berkontribusi terhadap munculnya jerawat.

·       Anaerob fakultatif menggunakan fermentasi untuk tumbuh di tempat tanpa oksigen, tetapi menggunakan respirasi aerobik di tempat-tempat dengan oksigen. Dalam beberapa kasus, bakteri ini bisa memasuki tubuh dan menyebabkan endokarditis, yang merupakan peradangan pada lapisan jantung.

Beberapa  spesies dalam genus Staphylococcus adalah jenis bakteri anaerob fakultatif dan merupakan penyebab utama keracunan darah. Salah satu contohnya adalah Staphylococcus aureus, yang memicu masalah kulit seperti jerawat, bisul, dan impetigo serta kondisi lain yang lebih serius seperti meningitis, endocarditis, dan pneumonia. Contoh lain anaerob fakultatif adalah Escherichia coli yang memiliki banyak strain bermanfaat serta beberapa strain yang merusak, seperti yang menyebabkan keracunan makanan.

 

Pernafasan Bakteri Anaerob

Bakteri anaerob adalah bakteri yang dalam hidupnya atau dalam memecah zat yang tidak memerlukan oksigen bebas. Bakteri ini sering disebut bakteri obligat anaerob. Untuk memecah zat makanan pada mediumnya, bakteri mengeluarkan zat jenis fermen tertentu. Contoh bakteri anaerob antara lain Micrococcus denitrificans biasa hidup pada lahan yang kaya zat nitrat tetapi miskin oksigen. Dalam kondisi tersebut Micrococcus denitrificans menguraikan zat HNO3 menjadi NH3 dan O2. Sementara itu, Clostridium tetani adalah bakteri penyebab penyakit tetanus.

 

Reproduksi

Umumnya, bakteri berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membelah diri atau membelah biner (pembelahan satu sel menjadi dua sel anakan). Pembelahan sel bakteri termasuk pembelahan amitosis, yang secara sederhana. Cara reproduksi generatif bakteri sering disebut paraseksual. Paraseksual berlangsung dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.

  • Transformasi adalah perpindahan sedikit materi genetik yang berupa DNA atau gen dari sel bakteri yang satu ke bakteri yang sejenis lainnya dengan proses fisiologis yang kompleks.
  • Konjugasi adalah bergandengnya dua bakteri (+ dan -) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.
  • Transduksi adalah pemindahan materi genetika dengan perantaraan virus.

Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan membelah setiap 20 menit. Dengan demikian, dapat dihitung berapa kali dalam sehari sebuah sel bakteri dapat membelah. Dalam kondisi yang kurang menguntungkan, beberapa jenis bakteri akan mati. Tetapi, ada beberapa jenis bakteri yang mampu bertahan hidup, yaitu dengan jalan membuat dinding kuat yang disebut kista. Bakteri yang dalam bentuk kista, intinya menjadi spora. Karena spora ini tersimpan di dalam dinding kista yang kuat maka spora ini sering disebut endospora. Dalam keadaan sebagai endospora, bakteri tidak aktif dan dapat bertahan selama 50 tahun. Berbeda dengan spora jamur, lumut, dan paku-pakuan, spora bakteri berguna untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, sedangkan spora jamur, lumut, dan paku-pakuan adalah untuk perkembang-biakan.

 

Aspek Klinik 

Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh. Misalnya: 

§  Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang, tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.  

§  Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada salaput pembungkus paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru (bronkiektasis).  

§  Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut membentuk abses, radang selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus buntu (apendisitis).  

§  Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses panggul, penyakit radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta infeksi panggul yang diikuti keguguran atau persalinan prematur. 

§  Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus pada penderita diabetes, gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah dalam dan jaringan serta luka infeksi akibat gigitan.  

§  Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan abses pada otak dan susunan saraf pada tulang belakang.  

§  Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam aliran darah penderita yang sakit (keadaan ini disebut bakteremia).

 

Pengobatan

Indikasi:
Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus dan stafilokokus, seperti: Infeksi saluran pernafasan yang serius. Infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius. Septikemia. Abses intra - abdominal. Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.

Cara Kerja Obat : Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi. klindamisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan ikatan peptida. Klindamisin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.

Dosis Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jam
Infeksi yang lebih berat 300-450 mg tiap 6 jam
Anak-anak : Infeksi serius 8-16 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4
Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4 Untuk menghindari kemungkinan timbulnya iritasi esofageal, maka obat harus ditelan dengan segelas air penuh. Pada infeksi streptokokus beta hemolitik, pengobatan harus dilanjutkan paling sedikit 10 hari.

 

Manfaat Bakteri Anaerob

Manfaat Bakteri Anaerob:

·       Untuk pembuatan Decomposer

·       Berguna untuk Bio fertilizer

·       Di mati surikan  kemudian diolah untuk campuran makanan ternak …agar cepat menguraikan makanan dalam pencernaan ternak.

·       Di tambahkan dalam pembuatan pupuk granul maupun pupuk kompos.

·       Pengusir bau dan pengurai limbah organik.

DAFTAR PUSTAKA

 

·       http://luki2blog.wordpress.com/2010/03/29/manfaat-bakteri-anaerob/

·       http://www.amazine.co/25714/apa-itu-bakteri-anaerob-karakteristik-jenis-infeksinya/

·       http://note-why.blogspot.com/2012/10/bakteri-anaerob.html

 

LihatTutupKomentar