FORMAT LAPORAN PEMBUATAN MEDIA REAGENSIA MIKROBIOLOGI UJI BIOKIMIA
FORMAT LAPORAN PEMBUATAN MEDIA REAGENSIA MIKROBIOLOGI UJI BIOKIMIA
MUHAMMAD ARIEF FADILLAH, S.ST, M.KES
LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA
JUDUL :
Pembuatan Media Penunjang Uji Biokimia Bakteriologi
HARI/TANGGAL : 19 September 2022
TUJUAN :- Agar mahasiswa mengetahui
macam- macam media penunjang untuk uji
biokimia bakteriologi
- Agar mahasiswa mengetahui cara pembuatan
media penunjang untuk uji biokimia bakteriologi
- Sterilisasi
media.
- Mengetahui kegunaan dari media penunjang untuk uji biokimia bakteriologi
PENDAHULUAN : Media identifikasi
adalah perbenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri. Biasanya
digunakan beberapa media bersama-sama dan mempunyai fungsi masing – masing antara
lain ; Media Gula-gula yang berfungsi untuk uji fermentasi, Media MRVP untuk mengetahui adanya fermentasi asam campuran
atau fermentasi butanadiol dan digunakan dalam pemeriksaan laboratorium,
khususnya tes biokimia. Media TSIA untuk uji hydrogen sulfide dan
fermentasi, juga biasa di pakai untuk identifikasi enterobactericeae. Media SIM tes
ini biasanya digunakan untuk
diferensiasi golongan enterobacteriaceae, untuk melihat suatu organisme
tersebut apakah memecah
sulfur,memproduksi indol dan untuk melihat pergerakan (motil). SCA Untuk
identifikasi mikroorganisme (terutama entrobacteriaceae dan jenis fungi
tertentu) berdasarkan kemampuan nya memetabolisme citrate, sebagai sumber
karbohidrat Dnase Agar ;Kegunaan Untuk
identifikasi mikroorganisme, khususnya Staphylococcus yang Dnase + (positip),.
ALAT DAN BAHAN : ¤ PERALATAN
-
Tabung reaksi -Erlenmeyer
- Beaker
glas -Bunsen
- Autoklaft -Batang
pengaduk
- Neraca - Hot plate
- Tabung
durham - Tabung reaksi tutup ulir
- Kapas - petridis
¤ BAHAN Media
1) Media GULA – GULA
-
Bacto pepton 2.5
gr
-
Nacl 1.25 gr
-
Glukosa 0.5 gr
-
Laktosa 0.5 gr
-
Manitol 0.5 gr
-
Maltose 0.5 gr
-
Sukrosa 0.5 gr
-
phenol
red
2)
Media MRVP ( Methyil Red Voges Proskauer )
Pada
ph 6.9 ± 0.2, suhu 250c dengan komposisi
- Peptone 7.0 g
- Glucose
5.0 g
- Phosphate
buffer 5.0 gr
3)
Media SIM ( Sulfit Indol Motility )
Pada
ph 7.3 ± 0.2, suhu 250c dengan komposisi
- Tryptone 20 gr
- Pepton 6.1 gr
- Ferrous
ammonium sulphate 0.2 gr
- Sodium
thiosulphate 0.2 gr
- Agar 3.5 gr
4) Media TSIA
( Triple Sugar Iron Agar )
Pada
ph 7.4 ± 0.2, suhu 250c dengan komposisi
-
‘lab-lemco’powder 3.0 g
-
Yeast Extract 3.0
g
-
Proteose Peptone No. 3 2.0 g
-
Dextrose 1.0
g
-
Lactose 10.0 g
-
Sucrose 10.0 g
-
Ferric citrate .
0.3 g
-
Sodium Chloride 5.0 g
-
Sodium Thiosulfate 0.3 g
-
Agar 12.0
g
-
Phenol Red 24.0
mg
5) Media SCA ( Simons Citrat Agar )
Pada
ph 7.0 ± 0.2, suhu 250c dengan komposisi
- Magnesium
sulphate 0.20 gr
- Mono
ammonium phosphate 1.0 gr
- Dipotassium
phosphate 1.0 gr
- Sodium
citrate 2.0 gr
- Agar 15 gr
- Bromthymol
blue 0.08 gr
6)
Media DN ase
Pada
ph 7.3 ± 0.2, suhu 250c dengan komposisi
- Tryptose 20 gr
- Deoxyribonucleic
acid 2.0 gr
- Sodium
chloride 5.0 gr
- Agar 12 gr
CARA KERJA : Disiapkan semua peralatan dan bahan yang
akan dipergunakan
1) Pembuatan media Gula – gula
Ø Ditimbang 1.25 gr Nacl, 2.5 gr
Pepton, dan Gula-gula masing-masing 0.5
gr
Ø Dimasukkan Nacl dan pepton ke
dalam Erlenmeyer, dilarutkan dengan 250 ml aquades
Ø Dipanaskan di hot plate dan
ditambahkan ± 8 tetes phenol red sampai homogen.
Ø Dibagikan ke dalam Erlenmeyer
masing – masing ± 50 ml
Ø Di tambahkan media gula – gula
pada masing-masing Erlenmeyer, yaitu ; glukosa,laktosa manitol,maltose dan
sukrosa
Ø Dibagikan masing-masing media gula-gula
tersebut ke dalam tabung reaksi kecil yang sudah terdapat tabung durham di
dalamnya sebanyak ± 2.5 ml dan ditutup kapas warni sesuai media gula –gula tersebut
·
Glukosa ; kuning
·
Laktosa : ungu
·
Manitol : hijau
·
Maltose : merah
·
Sukrosa : biru
Ø Disterilkan dengan autoklaft
dengan suhu 1210C selama 15 menit
Ø Dibiarkan dingin
2) Pembuatan media MRVP
Ø Ditimbang 1.7 gr MRVP
,dilarutkan dalam 200 ml aquades
Ø Dipanaskan diatas hot
plate,diaduk sampai homogen
Ø Dimasukkan ke tabung reaksi
kecil ± 2 ml,lalu ditutup dengan kapas
Ø Disterilkan dengan autoklaft
dengan suhu 1210C selama 15 menit
Ø Dibiarkan dingin
3) Pembuatan media SIM
Ø Ditimbang 1.8 gr SIM,dilarutkan
dalam 50 ml aquades
Ø Dipanaskan diatas hot
plate,diaduk sampai homogen
Ø Dimasukkan ke tabung reaksi
kecil ± 2 ml,lalu ditutup dengan kapas
Ø Disterilkan dengan autoklaft
dengan suhu 1210C selama 15 menit
Ø Dibiarkan dingin dan semi
solid
4) Pembuatan media TSIA
Ø Ditimbang 4.5 gr
TSIA,dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi 60 ml aquades
Ø Dipanaskan diatas hot
plate,diaduk sampai homogen
Ø Dimasukkan ke tabung reaksi
kecil ± 3 ml,lalu ditutup dengan kapas
Ø Disterilkan dengan autoklaft
dengan suhu 1210C selama 15 menit
Ø Dimiringkan tabung 450 setelah disterilkan
Ø Dibiarkan dingin dan padat
5) Pembuatan media SCA
Ø Ditimbang 1.25 gr SCA,
dilarutkan dalam 50 ml aquades
Ø Dipanaskan di hot plate sampai
homogen
Ø Dimasukkan ke tabung reaksi
kecil ± 3 ml,lalu ditutup dengan kapas
Ø Disterilkan dengan autoklaft
dengan suhu 1210C selama 15 menit
Ø Dimiringkan tabung 450 setelah disterilkan
Ø Dibiarkan dingin dan padat
6) Pembuatan media DN ase
Ø Ditimbang
1.95 gr media DN ase, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, dilarutkan dalam 50 ml
aquadest
Ø Dipanaskan
diatas hot plate diaduk sampai homogen.
Ø Ditutup
bagian mulut Erlenmeyer dengan kapas dan dibungkus kertas
Ø Disterilkan
dalam autoclave selama 15 menit suhu 121oC
Ø Dituang
ke petridist ± 15 ml secara aseptis.
Ø Dibiarkan
dingin dan padat
HASIL : Dihasilkan media dalam tabung – tabung atau plate
1. Media Gula - gula
2. Media MRVP
3. Media SIM
4. Media TSIA
5.Media SCA
6. Media DN ase
PEMBAHASAN CATATAN ;
Untuk teknik pembuatan media dengan mempergunakan
glukosa, laktosa, mannosa, maltosa, sakarosa, dan laktosa broth disebut juga
dengan media gula-gula. Media gula-gula adalah air pepton yang ditambah gula
tertentu. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah mikroba yang dihadapi dapat
atau tidak menguraikan jenis gula yang diberikan. Bila dapat, apakah dapat
membentuk gas atau tidak. Untuk medium ini dipakai air pepton, jenis gula
tertentu 1%, dan indikator (fenol red) yang berguna untuk melihat ada atau tidaknya
pembentukan asam. Selain itu juga, dipergunakan tabung Durham untuk mengetahui
ada tidaknya pembentukan gas sebagai hasil penguraian gula dalam medium. Tabung
Durham diletakan terbalik di dalam tabung gula sehingga gas yang terbentuk akan
tertampung di dalam tabung tersebut. Sebelum dipakai, media gula-gula ini harus
selalu diperiksa apakah masih steril atau tidak. Bila telah keruh atau kuning
berarti media tidak dapat dipergunakan lagi. Sifat penguraian terhadap gula
dari setiap mikroba adalah berlainan, dengan demikian hasil penguraian (reaksi)
ini dapat dipakai untuk determinasi suatu jenis bakteri sehingga dapat
ditentukan spesiesnya.
Media Methyl Red
berguna untuk mengetahui adanya pembentukan asam dengan pH dibawah 4. Methyl
Red adalah suatu indikator yang akan menunjukan warna merah bila pH dibawah 4.
Pada media Voges
Proskaur akan diselidiki apakah bakteri yang akan ditanami nanti dapat
membentuk Acethyl methyl carbinol atau tidak. Media VP ini juga memiliki
fungsi yang sama dengan media MR..
Hasil yang praktikan
peroleh dari pembuatan media Simon Citrat (SC) adalah media tersebut berwarna
hijau. Medium ini juga digunakan untuk Differential Diagnose (DD), antara
bakteri Coli dan Aerobacter aerogenes. Aerobacter aerogenes
dapat hidup dengan citrat sebagai sumber C. Maka mono amonium fosfat akan
digunakan sampai terurai, dari penguraian ini diantaranya adalah dihasilkan NH3.
Media TSIA,menguji kemampuan golongan
enterobacteriaceae dalam memfermentasi lactose,sukrosa, dan glukosa,juga untuk
memproduksi hydrogen sulfide.
Pada Media
SIM,motyliti dan indol sangat membantu untuk identifikasi golongan
enterobacteriaceae,kedua tes yang penting ini dikombinasikan dengan produksi
sulphide dalam satu tabung
Pada
media DN ase Koloni memproduksi Hidrolisa
Dnase asam deoksiribonukleat isi dari media ini berada di sekitar mereka
KESIMPULAN : Media-media di atas digunakan untuk
menunjang uji biokimia yaitu
identifikasi kuman Enterobacteriaceae yang merupakan kelompok besar
spesies bakteri penghuni usus besar manusia dan hewan,umumnya meragi laktosa. Tes ini biasa disebut juga tes IMVIC . adalah uji IMViC, yang merupakan singkatan
dari uji Indol, Methyl Red, Voges-Proskaeur, dan citrate.
1. Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Merupakan media padat untuk membedakan sifat-sifat kuman
secara
biokimia.
2. Sulfide Indol Motility (SIM Medium)
Merupakan media yang berfungsi untuk mengetahui
terbentuknya sulfide,
indol dan mengetahui pergerakan kuman.
3. Metil Red and Voges Proskauer (MR-VP Medium)
Merupakan media yang digunakan untuk mengetahui
terbentuknya asam setelah ditetesi dengan reagen MR, sedangkan test VP
digunakan untuk mengetahui terbentuknya asetil metil karbonil.
4. Simmon’s Citrat Agar(SCA)
Merupakan media yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan kuman
dalam memanfaatkan natrium citrat sebagai sumber carbon untuk keperluan
hidupnya
5. Gula-gula
Kemampuan organisme untuk melakukan fermentasi karbohidrat
tertentu yang tergabung dalam medium dasar dan membentuk asam atau asam dengan
gas yang dapat dilihat pada media gula-gula
6. DN ase
Untuk identifikasi mikroorganisme, khususnya Staphylococcus
yang Dnase +
Daftar pustaka ;
- Waluyo,
L. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang
- Jewetz,
2007, Mikrobiologi Kedokteran, Cetakan I Edisi 23, Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
- Volk
& Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi kelima. Erlangga: Jakarta.
- -E.Y.Bridson,1998.
The OXOID MANUAL.Edisi 8, OXOID:England.
- Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis
Mikrobiologi Pangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Tanda
Tangan :
Dosen pembimbing |
Nilai |
Mahasiswa |
|
( Bapak Arief ) |
( Ibu Ira Nuraeni) |
|
( ) |