DIAGNOSIS LABORATORIUM PENYAKIT PANU PADA KULIT YANG ATLM WAJIB KETAHUI !!!

 PITIARITIS VERSIKOLOR / TINEA VERSIKOLOR (PANU / PANAU)



Disebabkan oleh jamur Malassezia sp. (7 spesies)

1. Malassezia furfur

2. Malassezia globosa

3. Malassezia restricta

4. Malassezia obtusa

5. Malassezia slooffiae

6. Malassezia sympodialis

7. Malassezia pachydermatis


Malassezia sp.

Hidup pada tubuh yang mengandung kulit, keratin, atau zat tanduk

Jamur sering hidup sebagai saprofit ditemukan pada kulit tubuh tanpa terjadi lesi di kulit dan merupakan jamur lipofilik

Malassezia sp. bersifat :

1. Lipofilik : membutuhkan lemak untuk pertumbuhannya / hidupnya

2. Keratinolitik : mampu menghancurkan keratin / zat tanduk

3. Oportunis : Sesekali membahayakan


Morfologi Malassezia sp. 

1. Sel ragi berbentuk : bulat atau lonjong (2 - 7 mikron)

2. Budding cell (Blastospora)

3. Hifa pendek berseptum kadang bercabang

4. Tersusun berkelompok menyerupai atau seperti Meat ball and Spagetti



Patogenitas Malassezia sp. 

Cara infeksi :

Kontak langsung dengan elemen jamur yang terdapat pada kulit penderita atau peralatan

Awal infeksi Jamur bersifat saprofit  dan bila ada faktor resiko akan terjadi peningkatan pertumbuhan jamur & terbentuk kolonisasi sehingga jamur berubah sifat menjadi  Patogen

Malassezia bersifat saprofit ditemukan elemen jamur bentuk spora dalam jumlah sedikit

Malassezia bersifat patogen ditemukan elemen jamur bentuk spora dan hifa pendek dalam jumlah banyak (kolonisasi)



Faktor Resiko Malassezia sp.

Endogen: 
   - Genetik (?), 
   - Kulit berminyak, banyak berkeringat, 
   - Malnutrisi, imunitas menurun, 
   - Pengobatan sitostatik & kortikosteroid

Eksogen : 
  - Suhu, Kelembaban tinggi, Kadar CO2 tinggi, 
  - Penderita seboroik dermatitis 
  - Pemakaian  minyak di kulit



Fungsi faktor predisposisi Malassezia sp.

Meningkatkan pertumbuhan jamur: dari spora menjadi hifa & jumlah meningkat. 

Memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh  sehingga terjadi kolonisasi di kulit  atau terbentuk lesi di kulit


 PROSES KOLONISASI Malassezia sp.di kulit


Jamur akan mengeluarkan asam lemak berupa Asam   oleic (asam azaleat: C9-C11 dicarboxylic acid) yang  bersifat :
 
    - Toksik terhadap enzim pembentuk melanin 
    -  Meningkatkan turn-over rate epithelium 

Terjadi kelainan / Lesi di kulit: Hipopigmentasi atau Hiperpigmentas (tergantung  dari kulit penderita)


Kelainan Lesi Malassezia sp.

Lesi awal berupa bercak-bercak kecil yang dilapisi sisik tipis dan dapat menjadi banyak 
Bercak tersebut akan  menyatu membentuk lesi lebar berupa plakat menjadi infeksi kronik

Bentuk Lesi :
Numular: Lesi bentuk bulat, bagian tepi Papular,  Perifolikular
Plakat/Macula : Lesi bentuk lebar, bagian tepi girata (berlekuk-lekuk) 

Lokasi Lesi : Terutama bagian atas tubuh:  Leher, Muka, Dada, Lengan, Perut dll.



Diagnosis Malassezia sp.

LANGSUNG 
Lampu Wood’s : kulit disinari dg sinar ultra violet Berfluoresensi Hijau kebiru-biruan menggambarkan 
hasil reaksi Wood’s light positif

KOH 10-20% : Spora & Hifa pendek berkelompok

Media (SDA, Malt agar) + lemak (olive oil) + antibiotik (streptomisin, penisilin) + aktidion , sehingga sulit dibiak

Koloni yg tumbuh : koloni khamir bentuk tipis seperti kulit



Epidemiologi Malassezia sp.


Di Indonesia frekuensinya tinggi  sesuai dengan iklim & kondisi masyarakat terutama gol. Menengah ke bawah

Cara menghindari Penyakit Panu :

1. Menjaga kebersihan
2. Menghindari kontak langsung dg elemen jamur
3. Mandi  memakai sabun Sulfur sebagai pencegahan
4. Penderita dapat diobati dengan Larutan salisil spiritus (kalpanak), Shampo sulfur & obat gol. Azol 







LihatTutupKomentar