INFEKSI NOSOKOMIAL YANG DAPAT MENYERANG SEORANG "ATLM"
BERBAGAI MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL
Terdapat berbagai macam mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial di
rumah sakit. Terjadinya infeksi oleh mikroorganisme bervariasi diantara berbagai populasi pasien, tipe
perawatan, berbeda fasilitas rumah sakit dan berbeda negara.
1. INFEKSI BAKTERI
Merupakan penyebab kejadian infeksi nosokomial yang paling sering. perbedaannya dapat terjadi
diantara :
Bakteri komensal yang ditemukan pada flora normal manusia yang sehat. memiliki peran proteksi
dengan membentuk koloni proteksi terhadap mikroorganisme pathogen. beberapa bakteri komensal
dapat menyebabkan infeksi jika pertahanan tubuh normal menurun. Contohnya : Cutaneous coagulase
negative Staphylococcus dapat menyebabkan infeksi intravascular line dan intestinal Eschericia coli
yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih.
Bakteri pathogen mempunyai sifat virulensi yang lebih besar dan menyebabkan infeksi secara sporadik
atau epidemik tanpa memandang status imunitas penderita. contohnya :
Bakteri anaerob gram positif batang (Clostridium) yang menyebabkan gangrene
Bakteri gram positif : Staphylococcus aureus (bakteri yang hidup berkoloni di kulit dan hidung petugas
dan pasien) menyebabkan infeksi dengan variasi luas di paru, tulang, jantung dan aliran darah serta
sering resisten terhadap antibiotik, demikian pula bakteri beta-haemolyticus streptococcus juga penting
sebagai penyebab infeksi.
Bakteri gram negatif : Enterobactericeae (Eschericia coli, Proteus, Klebsiella, Enterobacter, Serratia
marcescens) dapat berkoloni pada lokasi tertentu dimana pertahanan tubuh mengalami penurunan
(insersi kateter, kateter bladder, insersi kanula) dan menyebabkan infeksi serius (lokasi operasi, paru,
bakteremia, infeksi peritoneum) bakteri tersebut juga bisa sangat resisten.
Bakteri gram negatif seperti Pseudomonas sp. sering ditemukan di air dan pada area yang lembab.
Mikroorganise tersebut dapat berkolonisasi di saluran pencernaan pasien yang dirawat.
Bakteri unik di rumah sakit seperti Legionella sp. dapat menyebabkan pneumonia (sporadik atau
endemik) melalui inhalasi dari aerosol yang mengandung butiran air yang terkontaminasi (air
conditioning, cucian air, terapi aerosol).
2. INFEKSI JAMUR DAN PARASIT :
Beberapa parasit (misalnya Giardia lamblia) ditularkan dengan mudah diantara orang dewasa atau
anak-anak.
Banyak jenis jamur dan parasit lainnya merupakan mikroorganisme opportunistik dan menyebabkan
infeksi selama pemanjangan pemberian antibiotik dan immunosupresi berat (Candida albicans,
Aspergillus sp., Cryptococcus neofarmans, Cryptosporidium). Mikroorganisme ini penyebab utama
infeksi sistemik diantara pasien-pasien imunokompromis.
Lingkungan yang terkontaminasi oleh organisme seperti Aspergillus sp. yang biasanya hidup di debu
atau tanah juga perlu diperhatikan terutama saat perbaikan atau perubahan kontruksi bangunan rumah
sakit.
Sarcoptes scabies (Skabies) adalah ektoparasit yang dapat menyebabkan KLB berulang di sarana
kesehatan.
3. INFEKSI VIRUS
Terdapat kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial melalui transmisi dari beberapa virus termasuk
Hepatitis B dan C dari pemberian transfusi darah, tindakan dialysis, injeksi dan endoskopi.
Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus dan enterovirus (Penularannya melalui kontak tangan ke
mulut dan juga secara faecal-oral).
Virus lainnya seperti cytomegalo virus, HIV, Ebola, Influenza viruses, herpes simplex virus dan
varicella-zoster virus juga dapat bertransmisi.
4. PATOGEN LAINNYA
Ektoparasit adalah penularan diantara pasien di rumah sakit sama seperti juga yang terjadi di
masyarakat umumnya, misalnya :
Skabies disebabkan oleh human itch mite (Sarcoptes scabiei var. hominis) yang hidup di lapisan
stratum korneum kulit manusia.
Pedikulosis terdapat 3 jenis lice dari famili Pediculidae yang hidup di rambut manusia yaitu Pediculus
capitis (rambut kepala) Pediculus corporis (rambut tubuh) dan Phthirus pubis (rambut kelamin).
Manusia adalah satu-satunya reservoir bagi ketiga lice ini.
Myiasis disebabkan oleh larva (Maggot) dari berbagai spesies lalat yang hidup di jaringan hidup atau
nekrotik pada manusia atau hewan seringkali menyebabkan osteomielitis kronik.
Sangat jarang sebagai penyebab infeksi nosokomial :
Rabies, CJD (Creutzfeldt-Jacob disease), Viral hemorhagic fever, Marbugrg and Ebola virus, Plague,
Infeksi Meninggococcal, Psittacois.
Rujukan :
Mayhall C.Glen, M.D. : Hospital Epidemiology and Infection Control, Williams and Wilkins, Baltimore, Maryland 1996.
WHO : Prevention of Hospital Acquired Infection. A practical guide 2nd ed. Malta, 2002.