PEMERIKSAAN TELUR CACING DENGAN METODE NATIF, FLOTASI DAN KATO-KATZ UNTUK TLM


Metode pemeriksaan natif (langsung) 

Prinsip dari pemeriksaan ini dilakukan dengan mencampurkan feses dengan eosin 2% lalu diperiksa di 

bawah mikroskop dengan perbesaran 100x. Penggunaan eosin 2% digunakan untuk memperjelas 

perbedaan telur-telur cacing dengan kotoran sekitarnya. 


Metode pemeriksaan Flotasi (Apung)

Metode flotasi menggunakan prinsip kerja berdasarkan berat jenis dimana berat jenis parasit lebih kecil 

daripada berat jenis larutan, sehingga parasit akan mengapung ke permukaan. Hasil positif ditandai 

dengan di temukannya larva dan telur.

Teknik Floatasi :

Pemeriksaan dilakukan dengan merendam sampel dengan 200ml NaCl jenuh selama 30 menit aduk 

hingga merata dengan batang pengaduk kemudian di pindahkan air rendaman dalam tabung reaksi. 

Deck glass diletakkan di atas pada mulut tabung selama 60 menit. Diangkat deck glass dengan hati-

hati, setetes cairan harus tersisa pada deck glass diletakkan deck glass diatas objek glass kemudian di

amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x hingga 40x.


Metode Pemeriksaan Kato-Katz

Kato dan Miura pada tahun 1954 memperkenalkan teknik apusan tebal untuk pemeriksaan feses. 

Kemudian Naftale Katz memodifikasi dan mengadaptasi teknik ini untuk digunakan dalam studi 

lapangan. World Health Organization (WHO) Metode ini diadopsi oleh untuk diagnosis kuantitatif dan 

kualitatif infeksi usus yang disebabkan oleh cacing seperti Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, 

cacing tambang dan Schistosoma mansoni, dan juga telah digunakan dalam diagnosis laboratorium. 

Teknik Kato-Katz telah terbukti sebagai teknik yang efisien untuk mendiagnosis infeksi S. mansoni 

dan Helminthes usus tertentu lainnya. Preparat dapat dibuat di lapangan, disimpan dalam kotak kaca 

objek, dan dikirim ke tempat yaug jauh, untuk pemeriksaan di laboratorium sentral bila diperlukan. 

Teknik ini tidak cocok untuk mendiagnosis Strongiloidiasis atau infeksi Enterobius vermicularis atau 

Protozoa. 

Pembuatan larutan Glycerol-malachite green : Malachite green 3% 1 mL Gliserol 100 ml Air 

suling/aquadest 100 mL 

Semua larutan dihomogenkan atau dicampur dengan hati-hati. 

Larutan kemudian dituangkan ke strip plastik / selofan yang dimasukkan dalam wadah gelas atau botol 

dan dibiarkan setidaknya 24 jam sebelum digunakan. Persiapan cetakkan sampel feses, 

cetakan atau template bisa dibeli secara paket atau membuat sendiri, berikut standar ukuran plate 

dengan lubang dan berat sampel yang akan didapat. 

Plate lubang 9 mm - tebal 1 mm - 50 mg feses. 

Plate lubang 6 mm - tebal 1,5 mm - 41,7 mg feses. 

Plate lubang 6,5 mm - tebal 0,5 mm - 20 mg feses.


Cara Kerja Metode Kuantitatif Kato-Katz :

1) Meletakkan kertas saring di atas kertas berminyak.

2) Mengambil tinja dengan lidi dan diletakkan di atas kertas saring kemudian letakkan kawat kasa di 

atas tinja.

3) Menyiapkan kaca benda dan metakkan kertas karton di atas kaca benda (lubang kertas harus berada 

di tengah kaca benda).

4) Menekan kawat kasa di atas tinja dengan lidi kemudian memasukkan tinja di atas kawat kasa 

tersebut ke dalam lubang kertas karton menggunakan lidi.

5) Mengisi lubang karton dengan tinja sampai rata dengan permukaan kertas karton.

6) Mengangkat tertas karton dan tinja dalam lubang akan tertinggal di atas kaca benda.

7) Menutup tinja di atas kaca benda dengan selofan.

8) Menekan selofan dengan kaca benda lain untuk meletakkan tinja di bawah selofan.

9) Meletakkan sediaan terbalik diatas kertas saring biarkan selama 20-30 menit.

10) Memeriksa dengan mikroskop menggunakan pembesaran objektif 10x.Jumlah telur cacing yang 

ditemukan dihitung.

11) Menghitung telur cacing, jumlah telur cacing dikali 24 sama dengan jumlah telur cacing dalam 1 

gram tinja.

Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=NoI8UFdcA8E 

LihatTutupKomentar